Kamis, 20 September 2019. Alhamdulillah kemarin kami kedatangan tamu spesial dari merauke, Ust Abdul Aziz namanya. Beliau adalah ketua departemen pendidikan wilayah papua sekaligus kepala sekolah di merauke.
Beliau awalnya nyantri di tahun 94 , sekolah yang sangat minim fasilitasnya di tanah wakaf, di gubuk kecil beralaskan tanah.
Tp tetap bisa tidur dengan nyenyak. Apalagi setelah berlelah2. Kemudian disitu beliau nyantri diniyah (bukan formal). Dan ketika UAS baru ikut sekolah lain. “jika engkau mencari harta, maka harta itu akan singkat saja ketika dicabut nyawanya habis sudah, akan tetapi jika engkau mencari ilmu, diajarkan dan diamalkan walau pada sedikit orang ilmu itu akan bermanfaat menjadi amal jariyah kita diakhirat kelak” kata beliau.
kemudian pada 2004 ketika menjadi mahasiswa, beliau ditugaskan ke aceh. Kemudian beliau pindah ke Papua.
Perjuangan dakwah beliau di papua amatlah keras, harus berhati-hati sekali dg warga lokal. Apalagi dg suku2 pedalaman.
Disanalah satu suku, ada kepala suku yg masuk islam dg anaknya.
Kemudian bapaknya menitipkan anaknya ke ustadz Aziz. Anaknya senang sekali hidup dg Ustadz aziz. Kata anaknya salah satu sebab dia masuk islam dan mau tinggal dg Ustadz aziz adalah karena suka dg tempe tahu istrinya ustadz Aziz.
Anak itu dipanggil ahmad. Pada suatu hari ada pastur yg datang mencari anak kepala suku.
Beliau menyebut nama anak itu kpd Ustadz aziz dg nama sukunya.
Kata ustad aziz tidak ada, Adanya ahmad.
Ahmad ketika ditanya apakah knal dg pastur ini dia bilang tidak kenal.
Pastur yg ini gagal, di beberapa waktu kemudian datang pastur lain atasannya.
Dia lebih blak2 kan lagi.
Tp tetap gagal. Pas udah kelas 5 ada yg ngambil anak itu diam2 Sampai sekarang masih menjadi misteri.
Cerita beliau yg lain, ada suku yg perempuan semua. Klo ada yg lewat wilayahnya harus mau melayani wanita-wanita itu (laki2 diperkosa), harus menghamili seratus orang Kalau gagal di bunuh dan di makan klo hamil dan anaknya laki2 maka anaknya dibunuh(masih sangat primitif.
kata beliau, setelah pukul 8 malam jgan coba2 kluar klo tidak sangat penting. Karena bisa hilang kepala. dan nyamuknya disana katanya sebesar kucing. Banyak malaria karena bisa hilang kepala. dan nyamuknya disana katanya sebesar kucing. Banyak malaria. dan sudah byk yg yang meninggal karena malaria, tutur beliau kalau ada Dai dari jawa dan jarang ada yang bertahan.