Langkah Aktif Kami Menguatkan Komitmen Anti Perundungan

           Yogyakarta, 10 September 2023 – Perundungan, atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying, adalah isu serius yang amat sangat mempengaruhi lingkungan kondusif sekolah, terkhususnya lingkungan pesantren. Meskipun pesantren sering kali dianggap sebagai tempat yang aman, namun tak terkecuali dari tantangan ini. Oleh karena itu, Pesantren Hidayatullah Yogyakarta mengadakan kegiatan “Temu Tokoh” dengan tema “Komitmen Anti Perundungan” pada tanggal 10 September 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen semua elemen masyarakat Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, terutama mereka para santri yang merupakan bagian dari Gerakan Anti Perundungan di pesantren jogja ini.

Menyambut Kegiatan “Temu Tokoh”

           Pesantren Hidayatullah Yogyakarta dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Jogja. Selama bertahun-tahun, pesantren ini telah mencetak generasi muda yang cerdas dan berakhlak. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga lingkungan aman dan nyaman untuk mengadakan lingkungan belajar yang kondusif Pesantren Hidayatullah Yogyakarta mengadakan kegiatan ini untuk lebih menekankan komitmen anti perundungan.

Apa Itu Perundungan?

           Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kegiatan ini, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perundungan atau bullying. Perundungan adalah tindakan merendahkan, menyakiti, atau mengejek orang lain secara fisik, verbal, atau bahkan melalui media sosial. Ini bukan hanya permasalahan fisik, tetapi juga mencakup aspek emosional dan psikologis. Orang yang menjadi korban perundungan seringkali merasa terisolasi, tak berdaya, dan mungkin mengalami dampak negatif jangka panjang.

Perundungan di Pesantren

           Tak ada tempat yang sepenuhnya terbebas dari perundungan, termasuk pesantren. Ini mungkin terjadi dalam bentuk yang berbeda, tetapi dampaknya bisa sama merusaknya. Di Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, meskipun dikenal sebagai lembaga pendidikan yang cinta perdamaian dan harmoni, perundungan tetap merupakan permasalahan yang perlu dicegah.

Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pesantren

           Kegiatan “Temu Tokoh” kali ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam lagi tentang perundungan kepada santri-santri Pesantren Hidayatullah Yogyakarta. Salah satu langkah pertama dalam mengatasi masalah ini adalah dengan kembali mengenali apa yang dimaksud dengan perundungan dan bagaimana dampaknya terhadap kesejahteraan psikologis individu. Narasumber dalam kegiatan ini, Bapak Hersona Bangun, SH.,SE.,AK.,BKP.,CA.,M.Ak.,CLA.,Asean CPA.,CPCLE.,CCCLE, yang juga merupakan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hidayatullah Yogyakarta, memberikan materi yang sangat berharga.

           “Malam ini adalah malam terakhir kita sebagai pelaku pembulian, camkan itu sebagai komitmen,” kata Bapak Hersona Bangun dalam sambutannya. “Pesan saya, kita sudah mewanti-wanti akan menindak dengan tegas jika ada kejadian ini.” Beliau menegaskan pentingnya mengakhiri siklus perundungan dan membentuk komunitas yang lebih peduli.

Pencegahan Perundungan

           Selain mengatasi perundungan saat sudah terjadi, penting juga untuk melakukan pencegahan. Beberapa langkah pencegahan perundungan yang ditekankan dalam kegiatan ini meliputi:

1. Pendidikan Kesadaran: Para santri diberikan pemahaman mendalam tentang dampak perundungan dan pentingnya menjaga perasaan dan martabat sesama.
2. Pelaporan Aman: Santri diberikan saluran yang aman dan dijamin privasinya untuk melaporkan insiden perundungan tanpa takut mendapatkan balasan negatif.
3. Intervensi Segera: Setiap insiden perundungan harus ditangani dengan serius dan segera. Ini mencakup tindakan disipliner dan pendekatan konseling.
4. Bimbingan dan Dukungan: Para santri perlu mendapatkan bimbingan dan dukungan yang memadai untuk mencegah mereka terjerumus dalam perilaku perundungan.

Peran Penting Sekolah

           Sekolah, termasuk pesantren, memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi perundungan. Kepala Tenaga Kepengasuhan Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, Ustadz Muhammad Iqbal Alfani, S.Pd. yang akrab disapa Ustadz Iqbal, menggaris-bawahi pentingnya peran pesantren dalam mendorong komitmen anti perundungan di kalangan santri.

           “Sekolah, termasuk pesantren, adalah tempat yang harus aman dan mendukung perkembangan positif para siswa,” kata Ustadz Iqbal. “Komitmen anti perundungan harus menjadi bagian integral dari pendidikan di pesantren kita.“

Kesimpulan

           Kegiatan “Temu Tokoh” dengan tema “Komitmen Anti Perundungan” di Pesantren Hidayatullah Yogyakarta adalah langkah nyata dalam memerangi perundungan terutama di kalangan para santri. Dengan memahami arti perundungan, mengatasi perundungan saat terjadi, dan melakukan pencegahan yang efektif, pesantren ini berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh dengan rasa hormat.

           Dengan semangat komitmen anti perundungan, pesantren ini mengarah pada masa depan di mana tidak ada lagi perundungan di antara para santri. Ini adalah langkah yang positif menuju pendidikan yang lebih baik dan lingkungan yang lebih harmonis di Pesantren Hidayatullah Yogyakarta.

           Artikel ini merupakan bukti nyata bahwa perundungan adalah isu yang bisa diatasi jika kita bersatu dalam komitmen untuk mengubah perilaku dan budaya kita. Diharapkan kegiatan “Temu Tokoh” ini menjadi inspirasi bagi banyak lembaga pendidikan lainnya untuk mengambil tindakan serupa dalam upaya mewujudkan dunia tanpa perundungan. Semoga kegiatan kali ini dinilai sebagai ikhtiar amal jariyah dalam menyokong dunia pendidikan islam dan menjadi wasilah atas tercurahnya Berkah Allah Azza wa Jalla. Aamiin.