Penulis: Izzudin Al-Fatih (Al-Fatih Jurnalism Club)

           Fenomena yang sering kita lihat saat ini, mungkin dapat membuat kita risih, malu, atau bahkan sakit hati dengan perilaku kaum hawa khususnya muslimah yang marak di sosial media, entah itu di aplikasi Tiktok, Instagram atau aplikasi antah berantah lainya, dengan tanpa malu mereka membuat konten video yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang muslimah dan mempostingnya di sosial media. Bahkan, beberapa dari mereka merasa bangga jika postingannya mendapat banyak like dari beberapa kalangan.

           Padahal sudah sangat jelas bahwa Nabi kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam  ﷺ menegaskan untuk menjaga pandangan dan menjaga aurat dalam diri seorang wanita,  sebagaimana dalam sebuah hadits : Bahwasanya Asma’ binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah ﷺ dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma’, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (aqil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan.”

           Akan tetapi, sekarang yang terjadi malah sebaliknya, tidak sedikit para muslimah di luar sana yang tak segan-segan, yang tanpa malunya memperlihatkan lekuk tubuhnya yang tidak seharusnya diperlihatkan dan berfotoria  untuk mendapatkan perhatian banyak orang. Coba kita fikirkan, apakah ada manfaatnya jika kita melakukan hal seperti itu ? Apakah hal seperti itu mendatangkan kebaikan kepada kita ? Apakah dengan mendapatkan like dari banyak  kalangan dapat berdampak baik untuk kita ? Mungkin itu bisa jadi sebaliknya, dengan memposting foto atau video bisa jadi itu bukan menjadi ladang pahala bagi kita, melainkan menjadi ladang dosa yang sangat luas bagi kita, Naudzubillahi  min dzalik.

           Saudariku, Islam memiliki aturan bagi siapa saja yang sudah memeluknya , mulai dari cara bercakap, berpakaian, bahkan dalam urusan berjalanpun, islam memiliki aturannya, bukan tanpa sebab, melainkan untuk menghindari dampak buruk yang akan terjadi kedepannya.

           Kita ambil contoh dalam hal berpakaian, Allah SWT dan Rasulnya menetapkan untuk memanjangkan kain serta melebarkannya tidak sempit dan minimalis, sebagaimana Allah ta’ala berfirman : Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu, dan istri orang-orang yang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka (QS Al-Ahzab : 59) dari ayat ini sudah jelas bahwa islam ingin melindungi para akhwat dari hal-hal yang tidak diinginkan, jika saja ayat ini tidak diturunkan, mungkin saja banyak kaum wanita yang sudah tersentuh oleh lelaki selain suaminya.

           Oleh karena itu, mari kita sama-sama memperbaiki diri untuk menjadi  insan yang lebih baik kedepannya, mulai dari memperbaiki iman kita, cara berpakaian kita, sampai memperbaiki cara bergaul kita dengan orang sekitar, karena di masa depan kelak,  kitalah yang akan menjadi contoh atau teladan bagi anak-anak kita maupun keluarga kita nantinya.

Wallahu a’lam bishowab