Yogyakarta – Ribuan santri dari berbagai Pesantren Hidayatullah jenjang SLTA se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah Bagian Selatan (Jateng-Bagsel) resmi mengikuti pembukaan kegiatan Daurah Marhalah Ula (DMU) 1446 H yang diselenggarakan serentak di masing-masing kampus pesantren pada tanggal 14 dan 15 Mei 2025. Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah awal dalam aktivasi Halaqah Ula Santri, sebagai bagian dari proses kaderisasi yang terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan.
DMU bukan hanya kegiatan biasa. Ia adalah bagian dari ruh perjuangan Hidayatullah dalam melahirkan kader muda yang sukses, berprestasi, dan berbahagia. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, DMU menjadi oase perjuangan yang menanamkan semangat, adab, ilmu, dan loyalitas pada generasi penerus umat.
Menjawab Tantangan Zaman Melalui Kaderisasi Santri
Daurah Marhalah Ula 1446 H merupakan program nasional yang digagas oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, bekerja sama dengan unsur strategis organisasi seperti Bidang Perkaderan, Bidang Kepesantrenan, Depdikdasmen, Muslimat Hidayatullah, Mushida, dan Pemuda Hidayatullah.
Tujuan utama kegiatan ini adalah menanamkan internalisasi Sistematika Wahyu (SW) sebagai manhaj perjuangan, memperkuat adab dan ibadah, serta menumbuhkan semangat kepemimpinan dan kesadaran berorganisasi sejak dini di kalangan santri.
Dalam dokumen resmi kegiatan (TOR), disebutkan bahwa:
“DMU adalah mata air kaderisasi yang dirawat dengan pengabdian, melahirkan generasi emas untuk memandu peradaban.”
Rangkaian Kegiatan yang Menggugah Jiwa
Selama pelaksanaan DMU, para santri dibimbing secara intensif dalam berbagai aktivitas. Kegiatan ini mencakup:
- Persiapan ruhiyah dan jasadiyah sebelum daurah dimulai.
- Pre-test untuk mengukur kesiapan peserta.
- Kontrak belajar yang mengikat santri dan pembimbing dalam komitmen yang kuat.
- Materi keorganisasian dan manajemen halaqah.
- Pembiasaan ibadah dan adab harian secara kolektif.
- Dan yang paling penting: Aktivasi Halaqah Ula sebagai bentuk tindak lanjut dari pembinaan ini.
Berbeda dengan kegiatan lainnya, DMU ditekankan pada kebersamaan dan tanggung jawab kolektif. Setiap santri tidak hanya dituntut untuk memahami materi, tetapi juga untuk membentuk karakter dan menguatkan ikatan dengan jama’ah.
Mengusung Tema Kaderisasi Berkelas
Kegiatan DMU 1446 H tahun ini mengusung tema besar:
“KADER MUDA HIDAYATULLAH: SUKSES, BERHALAQAH, BERPRESTASI & BERBAHAGIA”
Tema ini mencerminkan harapan besar pesantren terhadap lahirnya kader-kader tangguh yang tidak hanya unggul secara akademik dan spiritual, tapi juga aktif berorganisasi dan siap tampil menjadi pemimpin umat di masa depan.
Semangat ini juga terpantau dari antusiasme peserta. Ust. Ahmad Mujahid Fatahillah, S.H., salah satu panitia menyampaikan:
“Santri begitu semangat mengikuti setiap materi. Bahkan sebelum kegiatan dimulai, mereka sudah berlatih adab halaqah dan mempersiapkan diri secara maksimal.”
Diselenggarakan Serentak di Kampus Pesantren
Mengingat skala kegiatan yang besar, pelaksanaan DMU 1446 H dilakukan secara desentralisasi, yaitu diadakan langsung di masing-masing kampus Pesantren Hidayatullah se-DIY dan Jateng-Bagsel.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 2.000 santri jenjang SMA/MA sederajat, khususnya kelas 11 dan 12 yang belum pernah mengikuti DMU sebelumnya.
Pembukaan DMU dilakukan secara nasional melalui rekaman video arahan dari Ketua Umum DPP Hidayatullah, Kabid Tarbiyah, dan Kadep Perkaderan, yang kemudian diputar secara serentak di seluruh kampus peserta.
Harapan dan Komitmen Pesantren
Melalui kegiatan ini, para pengurus pesantren berharap bahwa setiap santri tidak hanya mendapatkan ilmu secara teori, tapi juga benar-benar merasakan pengalaman kaderisasi yang membentuk kepribadian mereka. Kegiatan ini menjadi pijakan awal menuju peran lebih besar dalam masyarakat, sebagai pemimpin masa depan yang siap berdakwah, membina umat, dan membangun peradaban Islam.
Beberapa harapan besar dari kegiatan ini:
✅ Santri menjadi pribadi yang berani memimpin.
✅ Memiliki loyalitas tinggi terhadap jama’ah dan lembaga.
✅ Siap terjun langsung di tengah masyarakat dengan membawa nilai-nilai Islam yang mulia.
Menutup dengan Semangat Peradaban
Daurah Marhalah Ula bukan hanya kegiatan pendidikan. Ia adalah ruh kaderisasi. Dari sinilah Hidayatullah membina pemuda-pemuda yang tidak sekadar cerdas secara akademik, tapi juga tangguh dalam nilai, adab, dan misi perjuangan.
Semoga kegiatan DMU ini tidak hanya mencetak kader organisatoris, tetapi juga melahirkan pribadi yang beradab, loyal, dan siap menyambung estafet perjuangan umat.
Tandas Ust. Ahmad Mujahid Fatahillah, S.H.